Manajemen Sumber
Data dalam melaksanakan Fungsi Pemerintahan dan Administrasi Publik
Sebelum membahas lebih jauh mengenai
sumber data, terlebih dahulu mengenal apa itu manajemen. Manajemen terdiri dari
proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti
merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan),
mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen
diperlukan dalam segala aspek tidak terkecuali dalam melaksanakan fungsi
pemerintahan dan administrasi publik. Sumber data merupakan unsur yang bertugas
untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini
membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi.
Didalam sumber data kita mengenal basis data, Basis data merupakan
kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Relasi biasanya ditunjukan
dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record
yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas
yang seragam. Satu record terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan
bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu
record.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1. Bersifat data
oriented dan bukan program oriented.
2. Dapat digunakan oleh
beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3. Dapat dikembangkan
dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi
kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah Dapat digunakan dengan cara-cara yang
berbeda.
Prinsip
utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan
kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun Tujuan basis data diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi meliputi
speed, space dan accurancy.
2. Menangani data dalam
jumlah besar.
3. Kebersamaan
pemakaian (Sharebility).
4. Meniadakan duplikasi
dan inkonsistensi data.
Sistem
basis data merupakan perpaduan antara basis data dan sistem manajemen basis
data (SMBD). Komponen-komponen sistem basis data meliputi :
1. Perangkat Keras
(Hardware) sebagai pendukung operasi pengolahan data.
2. Sistem Operasi
(Operating System) atau perangkat lunak untuk mengelola basis data.
3. Basis data
(Database) sebagai inti dari sistem basis data.
4. Sistem Manajemen
Basis Data (SMBD).
5. Pemakai (User).
Dengan demikian, manajemen
basis data memberikan dampak positif dalam pelaksanaa fungsi pemerintahan dan
administrasi publik, sebab mampu menangani data dalam jumlah besar, memiliki
keakuratan data, memudahkkan dalam pengaturannya, serta mampu menghemat segala
aspek seperti waktu, biaya, dan meminimalisir duplikasi data sehingga data
tersebut aman dan mudah jika ingin di ambil kembali.
Cara Pengolahan Data Untuk Sumber Data disertai Skema
Pengolahan data atau disebut juga proses pra-analisa
mempunyai tahap-tahap sebagai berikut:
a.
Editing Data (Pemeriksaan Data)
Pengertian dari editing data adalah
proses meneliti hasil survai untuk meneliti apakah ada response yang tidak
lengkap, tidak komplet atau membingungkan, dan apabila ada kasus seperti ini
ada beberapa cara untuk mengatasinya misalnya:
Dengan cara mengembalikan ke survayor,
apabila survai lagi tidak mungkin dilakukan maka response yang tidak lengkap
dapat diganti dengan missing value atau ditulis tidak menjawab,
Menyingkirkan hasil survay dengan
jawaban yang tidak lengkap (apabila jumlahnya kecil dan sampel yang diambil
besar)
Dilakukan dengan cara meneliti kembali data yang terkumpul
dari penyebaran kuesioner. Langkah tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang terkumpul sudah cukup baik. Pemeriksaan data atau editing dilakukan
terhadap jawaban yang telah ada dalam kuesioner dengan memperhatikan hal-hal
meliputi: kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan makna
jawaban, serta kesesuaian antar jawaban. (Suplemen MPS1 Kuantitatif)
Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan
klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang sudah
terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan mengenai apakah
data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau teknis pada
saat peneliti melakukan analisa data. Dengan adanya klarifikasi ini diharapkan
masalah teknis atau konseptual tersebut tidak mengganggu proses analisa
sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisa. Keterbacaan berkaitan
dengan apakah data yang sudah terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai
justifikasi penafsiran terhadap hasil analisa. Konsistensi mencakup keajegan
jenis data berkaitan dengan skala pengukuran yang akan digunakan. Kelengkapan
mengacu pada terkumpulannya data secara lengkap sehingga dapat digunakan untuk
menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian tersebut.
b.
Pengembangan Variabel
Yang
dimaksud dengan pengembangan variabel ialah spesifikasi semua variable yang
diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam data yang sudah terkumpul atau
dengan kata lain apakah semua variable yang diperlukan sudah termasuk
dalam data. Jika belum ini berarti data yang terkumpul belum lengkap atau belum
mencakup semua variable yang sedang diteliti.
c.
Koding Data (Pemberian Kode pada data)
Koding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka/ bilangan. Misalnya untuk variabel pekerjaan
dilakukan koding 1 = Pegawai Negeri, 2 = Wiraswasta, 3 = Pegawai Swasta dan 4 =
Pensiunan. Jenis kelamin: 1 = Pria dan 2 = Wanita, dsb. Kegunaan dari koding
adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
entry data. Entry data, adalah transfer coding data dari
kuisioner ke software. Pengkodean data dilakukan untuk
memberikan kode yang spesifik pada respon jawaban responden untuk memudahkan
proses pencatatan data.
Pemberian kode pada data adalah menterjemahkan data
kedalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk dapat
dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya komputer dan analisa
berikutnya. Dengan data sudah diubah dalam bentuk angka-angka, maka peneliti
akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari program perangkat
lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana analisa, misalnya
apakah data tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan software SPSS?
d.
Cek Kesalahan
Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan
kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah
diselesikan tanpa kesalahan yang serius.
e.
Membuat Struktur Data
Peneliti membat struktur data yang mencakup semua data yang
dibutuhkan untuk analisa kemudian dipindahkan kedalam komputer. Penyimpanan
data kedalam komputer mempertimbangkan 1) apakah data disimpan dengan cara yang
sesuai dan konisten dengan penggunaan sebenarnya? 2)apakah ada data yang hilang
/ rusak dan belum dihitung? 3) bagaimana caranya mengatasi data yang
hilang atau rusak? 4) sudahkan pemindahan data dilakukan secara lengkap?
f.
Cek Preanalisa Komputer
struktur data yang sudah final kemudian dipersiapkan untuk
analisa komputer dan sebelumnya harus dilakukan pengecekan preanalisa komputer
agar diketahui konsistensi dan kelengkapan data.
g.
Tabulasi
Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden
dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan
statistik deskriptif variable-variable yang diteliti atau yang variable yang
akan di tabulasi silang.
h.
Cleaning Data (Pembersihan data)
Cleaning data adalah proses pengecekan data untuk
konsistensi dan treatmen yang hilang, pengecekan konsistensi meliputi
pemerikasaan akan data yang out of range, tidak konsisten secara logika,
ada nilai-nilai ekstrim, data dengan nilai-nilai tdk terdefinisi, sedangkan
treatmen yang hilang adalah nilai dari suatu variabel yang tidak
diketahui dikarenakan jawaban responden yang membingungkan. Untuk mengatasi
treatmen yang hilang dapat dilakukan beberapa cara untuk mengatasinya adalah:
1.
Substitusi dengan nilai yang netral
Jawaban substitusi
yang dimasukkan berdasarkan pola jawaban responden pada
pertanyaan-pertanyaan lain
2.
Menghilangkan beberapa kasus, responden yang banyak tidak
memberikan response di buang dari analisis (bila hanya sedikit/bila jumlahnya
banyak dapat dikelompokkan sendiri)
3.
Penghapusan sebagian; untuk responden yang mempunyai
nilai-nilai missing tidak langsung dibuang tetapi diambil sebagian dan
dianalisis untuk bagian yang lengkap nilainya, hasil analisis didasarkan ukuran
sampel berbeda bila ukuran sampel besar, ada sedikit saja yang missing,
variabel-variabelnya tidak terlalu berhubungan
i.
Recording Data (Pencatatan Data)
Recording data yaitu proses pengolahan data yang merekam atau
mencatat data ke dalam suatu draft atau aplikasi komputer guna memudahkan dalam
mengolah data. Maka perlu adanya recording data, yang merupakan bagian dari
sesudah tahap coding data (Pengkodean Data),
Skema :
Fungsi SIM dalam Meningkatkan Kinerja dan efektivitas
Organisasi Publik Dalam Menjalankan Tiga Fungsi Pemerintah
Secara umum, SIM berfungsi untuk meningkatkan
hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis serta masyarakat umum. Dalam rangka
meningkatkan kinerja dan efektivitas organisasi publik, SIM berfungsi :
·
Memberi kemudahan dan kesederhanaan
prosedur, sehingga penerapannya memerlukan perubahan struktur organisasi
pemerintahan itu sendiri.
·
Membentuk hubungan:
–
G2C (Governmet to Citizen)
–
G2B (Government to Business)
-
G2G (Government to Government).
Komunikasi Data, perangkat Komunikasi Data,bentuk
akses komunikasi data serta cara penggunaannya masing-masing
Komunikasi data merupakan proses
pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device
(alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung
dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet
Secara umum ada dua jenis komunikasi
data, yaitu:
Menggunakan media
kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk
membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial
antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
b.
Melalui Satelit
Menggunakan satelit
sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan
mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur
terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses
komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan
yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling
parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Dalam sistem
komunikasi data dikenal beberapa macam perangkat keras:
a.
Terminal
Merupakan alat yang melayani proses I/O, jadi merupakan penghubung antara manusia dengan mesin. Pemilihan terminal ditentukan oeh kebutuhan pada saat ini dan melihat perkembangan di masa datang.
Merupakan alat yang melayani proses I/O, jadi merupakan penghubung antara manusia dengan mesin. Pemilihan terminal ditentukan oeh kebutuhan pada saat ini dan melihat perkembangan di masa datang.
b.
Komputer
Komputer atau prosesor yang dibutuhkan untuk sistem komunikasi data berbeda dengan prosesor untuk pengolah data. Banyak komputer dapat melayani kegiatan komunikasi data, asal saja perangkat keras dapat mengambil alih tugas yang kurang dapat dikerjakan secara efisien oleh prosesor tsb. Kebutuhan utama prosesor pada komunikasi data ialah mengolah data yang datang secara cepat dalam sistem real-time.
Komputer atau prosesor yang dibutuhkan untuk sistem komunikasi data berbeda dengan prosesor untuk pengolah data. Banyak komputer dapat melayani kegiatan komunikasi data, asal saja perangkat keras dapat mengambil alih tugas yang kurang dapat dikerjakan secara efisien oleh prosesor tsb. Kebutuhan utama prosesor pada komunikasi data ialah mengolah data yang datang secara cepat dalam sistem real-time.
c.
Transmission Lines
Supaya data dapat diterima oleh penerima diperlukan suatu media untuk membawa data tersebut. Medium tersebut dinamakan Saluran Transmisi (transmission lines). Pada dasarnya sistem transmisi dapat membawa data secara listrik atau elektro optik dan melalui satu kanal telekomunikasi. Kanal telekomunikasi merupakan saluran yang dipergunakan untuk membawa data dari sumber ke penerima.
Supaya data dapat diterima oleh penerima diperlukan suatu media untuk membawa data tersebut. Medium tersebut dinamakan Saluran Transmisi (transmission lines). Pada dasarnya sistem transmisi dapat membawa data secara listrik atau elektro optik dan melalui satu kanal telekomunikasi. Kanal telekomunikasi merupakan saluran yang dipergunakan untuk membawa data dari sumber ke penerima.
d.
Modem
Singkatan dari Modulator – DEModulator, sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan modulasi (merubah pulsa biner menjadi sinyal analog) dan demodulasi.dalam komunikasi data selalu diperlukan sepasang modem yang masing-masing dipasang di pemancar dan penerima.
Singkatan dari Modulator – DEModulator, sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan modulasi (merubah pulsa biner menjadi sinyal analog) dan demodulasi.dalam komunikasi data selalu diperlukan sepasang modem yang masing-masing dipasang di pemancar dan penerima.
e.
Multiplexer
Penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke satu saluran komunikasi data sehingga terjadi efisiensi penggunaan saluran komunikasi.
Penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke satu saluran komunikasi data sehingga terjadi efisiensi penggunaan saluran komunikasi.
f.
Concentrator
merupakan antar muka sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat. Digunakan sebagai pengganti ataupun bersama-sama dengan multiplexer. Data yang diterima dikumpulkan dalam jumlah tertentu, baru kemudian disalurkan secara bersamaan ke tujuan. Sehingga Concentrator dapat membebaskan saluran komunikasi dari lalu lintas yag tidak bermanfaat, dan membebaskan komputer dari semua kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran berita tanpa salah (error free messages).
merupakan antar muka sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat. Digunakan sebagai pengganti ataupun bersama-sama dengan multiplexer. Data yang diterima dikumpulkan dalam jumlah tertentu, baru kemudian disalurkan secara bersamaan ke tujuan. Sehingga Concentrator dapat membebaskan saluran komunikasi dari lalu lintas yag tidak bermanfaat, dan membebaskan komputer dari semua kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran berita tanpa salah (error free messages).
Keunggulan SIM dan
Kegagalan SIM dalam Penyelenggaraan Administrasi Publik di Indonesia
SIM diperlukan
Karena :
• Jumlah
transaksi yang besar,
sangat membutuhkan tersedianya informasi.
• Adanya
departemenisasi
dalam suatu organisasi, kebutuhan informasi bukan merupakan persoalan yang
sederhana. Kebutuhan informasi bukan hanya berkaitan dengan relasi di luar
organisasi, tetapi juga berkaitan dengan person-person yang ada pada departemen
dalam organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dan
komunikasi yang sistematik.
• Semakin
kompleksnya kegiatan,
akan mempersulit koordinasi dan komunikasi apabila tidak diciptakan suatu
sistem. Akibatnya efisiensi dan efektifitas menjadi sesuatu yang sulit untuk
diwujudkan.
Keuntungan SIM
:
q Pimpinan dapat memanfaatkan waktu
secara efektif dan efisien
q Pengumpulan data berlangsung secara
sistematika dan periodik
q Butir-butir data tidak perlu
diperbanyak walaupun dapat digunakan oleh beberapa keperluan
q Efisiensi, efektifitas dan
transparansi meningkat.
Kegagalan SIM :
Kegagalan
implementasi sistem informasi disebabkan karena keterlibatan pengguna yang
terbatas. Misalnya dalam penerapan sistem informasi, perusahaan hanya berfokus
pada level manajer sehingga dalam implementasinya sistem informasi kurang dapat
digunakan oleh seluruh karyawan dalam perusahaan tersebut. Selain itu,
kegagalan implementasi juga dapat dikarenakan para petinggi perusahaan enggan
mempelajari mengenai sistem informasi yang diterapkan, sehingga hal ini dapat
menjadi penghambat misalnya dalam proses pengambilan keputusan. Manajemen
memiliki pengaruh terhadap kegagalan dari penerapan sistem informasi. Hal ini
dapat ditunjukan dari penerapan sistem yang tidak sesuai dengan kebutuhan user.
Sebuah
informasi dapat menjadi tidak sempurna karena beberapa hal seperti:
- Tidak praktis dan terlalu mahal.
- Ketidak tersedianya informasi secara lengkap.
- Tidak mampu meramalkan dan mengontrol masa depan
- Tidak diketahuinya keberadaan informasi. Misalnya informasi dalam format yang salah.
Penyebab
lain dari kegagalan penerapan sistem informasi dalam perusahaan adalah
kurangnya perencanaan. Tahapan pengimplementasian sistem informasi adalah :
evaluasi bisnis, penentuan tujuan bisnis yang ingin dicapai dengan implementasi
sistem informasi, pembuatan strategi bisnis, pendefinisian kebutuhan sistem
informasi untuk menunjang strategi bisnis dan inisiatif yang sudah dimiliki,
pembuatan desain sistem informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan, dan
evaluasi. Tahapan ini merupakan tahap yang penting dan sebaiknya dilalui
terutama untuk menilai tingkat kepentingan perusahaan terhadap implementasi
sistem informasi. Dengan melalui tahap-tahapan ini, perusahaan dapat mengenali
permasalahan yang dihadapi sehingga kemudian memungkinkan pihak manajemen dapat
lebih objektif menentukan tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui sistem
informasi.
Salah
satu penyebab kegagalan sistem informasi adalah tidak jelasnya kebutuhan
terhadap sistem. Perlunya identifikasi kebutuhan terhadap sistem dalam suatu
perusahaan merupakan bagian dari perencanaan sistem informasi yang merupakan
komponen penting dalam perencanaan perusahaan. Implementasi sistem sebaiknya
dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya yaitu memperkuat bisnis,
memberikan keunggulan kompetitif, mempermudah pengelolaan sumber daya perusahaan
dan penerapan teknologi dalam perusahaan. Ketidaktahuan atau ketimpangan antara
biaya dan sistem informasi yang diberikan/dibuat menyebabkan perusahaan harus
mengeluarkan biaya lebih besar. Permasalahan yang mungkin timbul adalah ketika
perusahaan menerapkan sistem informasi, namun pembelian tersebut melebihi
kebutuhan bisnis sehingga alokasi biaya menjadi bengkak. Perusahaan juga dapat
mengalami kerugian jika tidak dapat mempertimbangkan kemampuan perusahaan
menggunakan capital dan operating expenditure dalam hal pengadaan
peralatan.
Pengalihan
sistem informasi lama dapat berakibat kegagalan dalam pengimplementasian sistem
informasi baru. Hal ini dapat terjadi karena sumber daya belum siap dalam
implementasi, adanya kesalahan prosedur pelaksanaan, dan kurangnya komunikasi.Manajemen Sumber Data dalam melaksanakan Fungsi Pemerintahan dan Administrasi Publik
Manajemen Sumber
Data dalam melaksanakan Fungsi Pemerintahan dan Administrasi Publik
Sebelum membahas lebih jauh mengenai
sumber data, terlebih dahulu mengenal apa itu manajemen. Manajemen terdiri dari
proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti
merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan),
mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen
diperlukan dalam segala aspek tidak terkecuali dalam melaksanakan fungsi
pemerintahan dan administrasi publik. Sumber data merupakan unsur yang bertugas
untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini
membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi.
Didalam sumber data kita mengenal basis data, Basis data merupakan
kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Relasi biasanya ditunjukan
dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record
yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas
yang seragam. Satu record terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan
bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu
record.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1. Bersifat data
oriented dan bukan program oriented.
2. Dapat digunakan oleh
beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3. Dapat dikembangkan
dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi
kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah Dapat digunakan dengan cara-cara yang
berbeda.
Prinsip
utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan
kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun Tujuan basis data diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi meliputi
speed, space dan accurancy.
2. Menangani data dalam
jumlah besar.
3. Kebersamaan
pemakaian (Sharebility).
4. Meniadakan duplikasi
dan inkonsistensi data.
Sistem
basis data merupakan perpaduan antara basis data dan sistem manajemen basis
data (SMBD). Komponen-komponen sistem basis data meliputi :
1. Perangkat Keras
(Hardware) sebagai pendukung operasi pengolahan data.
2. Sistem Operasi
(Operating System) atau perangkat lunak untuk mengelola basis data.
3. Basis data
(Database) sebagai inti dari sistem basis data.
4. Sistem Manajemen
Basis Data (SMBD).
5. Pemakai (User).
Dengan demikian, manajemen
basis data memberikan dampak positif dalam pelaksanaa fungsi pemerintahan dan
administrasi publik, sebab mampu menangani data dalam jumlah besar, memiliki
keakuratan data, memudahkkan dalam pengaturannya, serta mampu menghemat segala
aspek seperti waktu, biaya, dan meminimalisir duplikasi data sehingga data
tersebut aman dan mudah jika ingin di ambil kembali.
Cara Pengolahan Data Untuk Sumber Data disertai Skema
Pengolahan data atau disebut juga proses pra-analisa
mempunyai tahap-tahap sebagai berikut:
a.
Editing Data (Pemeriksaan Data)
Pengertian dari editing data adalah
proses meneliti hasil survai untuk meneliti apakah ada response yang tidak
lengkap, tidak komplet atau membingungkan, dan apabila ada kasus seperti ini
ada beberapa cara untuk mengatasinya misalnya:
Dengan cara mengembalikan ke survayor,
apabila survai lagi tidak mungkin dilakukan maka response yang tidak lengkap
dapat diganti dengan missing value atau ditulis tidak menjawab,
Menyingkirkan hasil survay dengan
jawaban yang tidak lengkap (apabila jumlahnya kecil dan sampel yang diambil
besar)
Dilakukan dengan cara meneliti kembali data yang terkumpul
dari penyebaran kuesioner. Langkah tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang terkumpul sudah cukup baik. Pemeriksaan data atau editing dilakukan
terhadap jawaban yang telah ada dalam kuesioner dengan memperhatikan hal-hal
meliputi: kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan makna
jawaban, serta kesesuaian antar jawaban. (Suplemen MPS1 Kuantitatif)
Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan
klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang sudah
terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan mengenai apakah
data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau teknis pada
saat peneliti melakukan analisa data. Dengan adanya klarifikasi ini diharapkan
masalah teknis atau konseptual tersebut tidak mengganggu proses analisa
sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisa. Keterbacaan berkaitan
dengan apakah data yang sudah terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai
justifikasi penafsiran terhadap hasil analisa. Konsistensi mencakup keajegan
jenis data berkaitan dengan skala pengukuran yang akan digunakan. Kelengkapan
mengacu pada terkumpulannya data secara lengkap sehingga dapat digunakan untuk
menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian tersebut.
b.
Pengembangan Variabel
Yang
dimaksud dengan pengembangan variabel ialah spesifikasi semua variable yang
diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam data yang sudah terkumpul atau
dengan kata lain apakah semua variable yang diperlukan sudah termasuk
dalam data. Jika belum ini berarti data yang terkumpul belum lengkap atau belum
mencakup semua variable yang sedang diteliti.
c.
Koding Data (Pemberian Kode pada data)
Koding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka/ bilangan. Misalnya untuk variabel pekerjaan
dilakukan koding 1 = Pegawai Negeri, 2 = Wiraswasta, 3 = Pegawai Swasta dan 4 =
Pensiunan. Jenis kelamin: 1 = Pria dan 2 = Wanita, dsb. Kegunaan dari koding
adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
entry data. Entry data, adalah transfer coding data dari
kuisioner ke software. Pengkodean data dilakukan untuk
memberikan kode yang spesifik pada respon jawaban responden untuk memudahkan
proses pencatatan data.
Pemberian kode pada data adalah menterjemahkan data
kedalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk dapat
dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya komputer dan analisa
berikutnya. Dengan data sudah diubah dalam bentuk angka-angka, maka peneliti
akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari program perangkat
lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana analisa, misalnya
apakah data tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan software SPSS?
d.
Cek Kesalahan
Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan
kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah
diselesikan tanpa kesalahan yang serius.
e.
Membuat Struktur Data
Peneliti membat struktur data yang mencakup semua data yang
dibutuhkan untuk analisa kemudian dipindahkan kedalam komputer. Penyimpanan
data kedalam komputer mempertimbangkan 1) apakah data disimpan dengan cara yang
sesuai dan konisten dengan penggunaan sebenarnya? 2)apakah ada data yang hilang
/ rusak dan belum dihitung? 3) bagaimana caranya mengatasi data yang
hilang atau rusak? 4) sudahkan pemindahan data dilakukan secara lengkap?
f.
Cek Preanalisa Komputer
struktur data yang sudah final kemudian dipersiapkan untuk
analisa komputer dan sebelumnya harus dilakukan pengecekan preanalisa komputer
agar diketahui konsistensi dan kelengkapan data.
g.
Tabulasi
Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden
dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan
statistik deskriptif variable-variable yang diteliti atau yang variable yang
akan di tabulasi silang.
h.
Cleaning Data (Pembersihan data)
Cleaning data adalah proses pengecekan data untuk
konsistensi dan treatmen yang hilang, pengecekan konsistensi meliputi
pemerikasaan akan data yang out of range, tidak konsisten secara logika,
ada nilai-nilai ekstrim, data dengan nilai-nilai tdk terdefinisi, sedangkan
treatmen yang hilang adalah nilai dari suatu variabel yang tidak
diketahui dikarenakan jawaban responden yang membingungkan. Untuk mengatasi
treatmen yang hilang dapat dilakukan beberapa cara untuk mengatasinya adalah:
1.
Substitusi dengan nilai yang netral
Jawaban substitusi
yang dimasukkan berdasarkan pola jawaban responden pada
pertanyaan-pertanyaan lain
2.
Menghilangkan beberapa kasus, responden yang banyak tidak
memberikan response di buang dari analisis (bila hanya sedikit/bila jumlahnya
banyak dapat dikelompokkan sendiri)
3.
Penghapusan sebagian; untuk responden yang mempunyai
nilai-nilai missing tidak langsung dibuang tetapi diambil sebagian dan
dianalisis untuk bagian yang lengkap nilainya, hasil analisis didasarkan ukuran
sampel berbeda bila ukuran sampel besar, ada sedikit saja yang missing,
variabel-variabelnya tidak terlalu berhubungan
i.
Recording Data (Pencatatan Data)
Recording data yaitu proses pengolahan data yang merekam atau
mencatat data ke dalam suatu draft atau aplikasi komputer guna memudahkan dalam
mengolah data. Maka perlu adanya recording data, yang merupakan bagian dari
sesudah tahap coding data (Pengkodean Data),
Skema :
Fungsi SIM dalam Meningkatkan Kinerja dan efektivitas
Organisasi Publik Dalam Menjalankan Tiga Fungsi Pemerintah
Secara umum, SIM berfungsi untuk meningkatkan
hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis serta masyarakat umum. Dalam rangka
meningkatkan kinerja dan efektivitas organisasi publik, SIM berfungsi :
·
Memberi kemudahan dan kesederhanaan
prosedur, sehingga penerapannya memerlukan perubahan struktur organisasi
pemerintahan itu sendiri.
·
Membentuk hubungan:
–
G2C (Governmet to Citizen)
–
G2B (Government to Business)
-
G2G (Government to Government).
Komunikasi Data, perangkat Komunikasi Data,bentuk
akses komunikasi data serta cara penggunaannya masing-masing
Komunikasi data merupakan proses
pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device
(alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung
dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet
Secara umum ada dua jenis komunikasi
data, yaitu:
Menggunakan media
kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk
membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial
antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
b.
Melalui Satelit
Menggunakan satelit
sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan
mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur
terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses
komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan
yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling
parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Dalam sistem
komunikasi data dikenal beberapa macam perangkat keras:
a.
Terminal
Merupakan alat yang melayani proses I/O, jadi merupakan penghubung antara manusia dengan mesin. Pemilihan terminal ditentukan oeh kebutuhan pada saat ini dan melihat perkembangan di masa datang.
Merupakan alat yang melayani proses I/O, jadi merupakan penghubung antara manusia dengan mesin. Pemilihan terminal ditentukan oeh kebutuhan pada saat ini dan melihat perkembangan di masa datang.
b.
Komputer
Komputer atau prosesor yang dibutuhkan untuk sistem komunikasi data berbeda dengan prosesor untuk pengolah data. Banyak komputer dapat melayani kegiatan komunikasi data, asal saja perangkat keras dapat mengambil alih tugas yang kurang dapat dikerjakan secara efisien oleh prosesor tsb. Kebutuhan utama prosesor pada komunikasi data ialah mengolah data yang datang secara cepat dalam sistem real-time.
Komputer atau prosesor yang dibutuhkan untuk sistem komunikasi data berbeda dengan prosesor untuk pengolah data. Banyak komputer dapat melayani kegiatan komunikasi data, asal saja perangkat keras dapat mengambil alih tugas yang kurang dapat dikerjakan secara efisien oleh prosesor tsb. Kebutuhan utama prosesor pada komunikasi data ialah mengolah data yang datang secara cepat dalam sistem real-time.
c.
Transmission Lines
Supaya data dapat diterima oleh penerima diperlukan suatu media untuk membawa data tersebut. Medium tersebut dinamakan Saluran Transmisi (transmission lines). Pada dasarnya sistem transmisi dapat membawa data secara listrik atau elektro optik dan melalui satu kanal telekomunikasi. Kanal telekomunikasi merupakan saluran yang dipergunakan untuk membawa data dari sumber ke penerima.
Supaya data dapat diterima oleh penerima diperlukan suatu media untuk membawa data tersebut. Medium tersebut dinamakan Saluran Transmisi (transmission lines). Pada dasarnya sistem transmisi dapat membawa data secara listrik atau elektro optik dan melalui satu kanal telekomunikasi. Kanal telekomunikasi merupakan saluran yang dipergunakan untuk membawa data dari sumber ke penerima.
d.
Modem
Singkatan dari Modulator – DEModulator, sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan modulasi (merubah pulsa biner menjadi sinyal analog) dan demodulasi.dalam komunikasi data selalu diperlukan sepasang modem yang masing-masing dipasang di pemancar dan penerima.
Singkatan dari Modulator – DEModulator, sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan modulasi (merubah pulsa biner menjadi sinyal analog) dan demodulasi.dalam komunikasi data selalu diperlukan sepasang modem yang masing-masing dipasang di pemancar dan penerima.
e.
Multiplexer
Penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke satu saluran komunikasi data sehingga terjadi efisiensi penggunaan saluran komunikasi.
Penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke satu saluran komunikasi data sehingga terjadi efisiensi penggunaan saluran komunikasi.
f.
Concentrator
merupakan antar muka sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat. Digunakan sebagai pengganti ataupun bersama-sama dengan multiplexer. Data yang diterima dikumpulkan dalam jumlah tertentu, baru kemudian disalurkan secara bersamaan ke tujuan. Sehingga Concentrator dapat membebaskan saluran komunikasi dari lalu lintas yag tidak bermanfaat, dan membebaskan komputer dari semua kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran berita tanpa salah (error free messages).
merupakan antar muka sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat. Digunakan sebagai pengganti ataupun bersama-sama dengan multiplexer. Data yang diterima dikumpulkan dalam jumlah tertentu, baru kemudian disalurkan secara bersamaan ke tujuan. Sehingga Concentrator dapat membebaskan saluran komunikasi dari lalu lintas yag tidak bermanfaat, dan membebaskan komputer dari semua kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran berita tanpa salah (error free messages).
Keunggulan SIM dan
Kegagalan SIM dalam Penyelenggaraan Administrasi Publik di Indonesia
SIM diperlukan
Karena :
• Jumlah
transaksi yang besar,
sangat membutuhkan tersedianya informasi.
• Adanya
departemenisasi
dalam suatu organisasi, kebutuhan informasi bukan merupakan persoalan yang
sederhana. Kebutuhan informasi bukan hanya berkaitan dengan relasi di luar
organisasi, tetapi juga berkaitan dengan person-person yang ada pada departemen
dalam organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dan
komunikasi yang sistematik.
• Semakin
kompleksnya kegiatan,
akan mempersulit koordinasi dan komunikasi apabila tidak diciptakan suatu
sistem. Akibatnya efisiensi dan efektifitas menjadi sesuatu yang sulit untuk
diwujudkan.
Keuntungan SIM
:
q Pimpinan dapat memanfaatkan waktu
secara efektif dan efisien
q Pengumpulan data berlangsung secara
sistematika dan periodik
q Butir-butir data tidak perlu
diperbanyak walaupun dapat digunakan oleh beberapa keperluan
q Efisiensi, efektifitas dan
transparansi meningkat.
Kegagalan SIM :
Kegagalan
implementasi sistem informasi disebabkan karena keterlibatan pengguna yang
terbatas. Misalnya dalam penerapan sistem informasi, perusahaan hanya berfokus
pada level manajer sehingga dalam implementasinya sistem informasi kurang dapat
digunakan oleh seluruh karyawan dalam perusahaan tersebut. Selain itu,
kegagalan implementasi juga dapat dikarenakan para petinggi perusahaan enggan
mempelajari mengenai sistem informasi yang diterapkan, sehingga hal ini dapat
menjadi penghambat misalnya dalam proses pengambilan keputusan. Manajemen
memiliki pengaruh terhadap kegagalan dari penerapan sistem informasi. Hal ini
dapat ditunjukan dari penerapan sistem yang tidak sesuai dengan kebutuhan user.
Sebuah
informasi dapat menjadi tidak sempurna karena beberapa hal seperti:
- Tidak praktis dan terlalu mahal.
- Ketidak tersedianya informasi secara lengkap.
- Tidak mampu meramalkan dan mengontrol masa depan
- Tidak diketahuinya keberadaan informasi. Misalnya informasi dalam format yang salah.
Penyebab
lain dari kegagalan penerapan sistem informasi dalam perusahaan adalah
kurangnya perencanaan. Tahapan pengimplementasian sistem informasi adalah :
evaluasi bisnis, penentuan tujuan bisnis yang ingin dicapai dengan implementasi
sistem informasi, pembuatan strategi bisnis, pendefinisian kebutuhan sistem
informasi untuk menunjang strategi bisnis dan inisiatif yang sudah dimiliki,
pembuatan desain sistem informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan, dan
evaluasi. Tahapan ini merupakan tahap yang penting dan sebaiknya dilalui
terutama untuk menilai tingkat kepentingan perusahaan terhadap implementasi
sistem informasi. Dengan melalui tahap-tahapan ini, perusahaan dapat mengenali
permasalahan yang dihadapi sehingga kemudian memungkinkan pihak manajemen dapat
lebih objektif menentukan tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui sistem
informasi.
Salah
satu penyebab kegagalan sistem informasi adalah tidak jelasnya kebutuhan
terhadap sistem. Perlunya identifikasi kebutuhan terhadap sistem dalam suatu
perusahaan merupakan bagian dari perencanaan sistem informasi yang merupakan
komponen penting dalam perencanaan perusahaan. Implementasi sistem sebaiknya
dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya yaitu memperkuat bisnis,
memberikan keunggulan kompetitif, mempermudah pengelolaan sumber daya perusahaan
dan penerapan teknologi dalam perusahaan. Ketidaktahuan atau ketimpangan antara
biaya dan sistem informasi yang diberikan/dibuat menyebabkan perusahaan harus
mengeluarkan biaya lebih besar. Permasalahan yang mungkin timbul adalah ketika
perusahaan menerapkan sistem informasi, namun pembelian tersebut melebihi
kebutuhan bisnis sehingga alokasi biaya menjadi bengkak. Perusahaan juga dapat
mengalami kerugian jika tidak dapat mempertimbangkan kemampuan perusahaan
menggunakan capital dan operating expenditure dalam hal pengadaan
peralatan.
Pengalihan
sistem informasi lama dapat berakibat kegagalan dalam pengimplementasian sistem
informasi baru. Hal ini dapat terjadi karena sumber daya belum siap dalam
implementasi, adanya kesalahan prosedur pelaksanaan, dan kurangnya komunikasi.SUMBER
0 comments:
Post a Comment