postingan saya berikut ini bersumber dari om zoentaxx, beliau adalah seorang web programing yang ikut serta dalam HPN(hari pers nasional) jambi 2012,:
Provinsi Jambi terletak pada Bagian Tengah Pulau Sumatera dengan luas
wilayah tercatat 53.435,92 Km2 yang terbagi atas luas daratan 48.989,98
Km2 dan luas lautan 4.445,94 Km2.
Provinsi Jambi terbagi atas 9 kabupaten, 2 kota, 131 kecamatan, 1.124 desa dan 150 kelurahan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh BPS, jumlah penduduk Provinsi Jambi sebanyak 3.092.265 jiwa. Meningkat 28,11% dibandingka satu dasawarsa sebelumnya yang berjumlah 2.413.846 jiwa, dan telah berubah sebesar 207,36% sejak Sensus Penduduk pertama kali diadakan pada tahun 1971.
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Jambi adalah 1,5% per
tahun. Di mana Kota Jambi memiliki jumlah penduduk terbesar di Provinsi
Jambi yakni 531.857 jiwa atau 17,20%. Jumlah penduduk terendah berada di
Kota Sungai Penuh dengan jumlah 82.293 jiwa atau 2,66%. Berdasarkan
luas daratan Provinsi Jambi rata-rata kepadatan penduduk Provinsi Jambi
pada 2010 adalah 63 jiwa/km2 dan pada 2030 diproyeksi memiliki kepadatan
rata-rata sebesar 99 jiwa/km2.
Provinsi Jambi terbagi atas 9 kabupaten, 2 kota, 131 kecamatan, 1.124 desa dan 150 kelurahan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh BPS, jumlah penduduk Provinsi Jambi sebanyak 3.092.265 jiwa. Meningkat 28,11% dibandingka satu dasawarsa sebelumnya yang berjumlah 2.413.846 jiwa, dan telah berubah sebesar 207,36% sejak Sensus Penduduk pertama kali diadakan pada tahun 1971.
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, pada tahun 2020-2030 Indonesia diperkirakan mendapat bonus demografi dimana jumlah usia produktif diperkirakan mencapai 167 juta jiwa pada 2025. Peluang besar ini merupakan suatu kesempatan emas untuk dapat memacu produktivitas dan pertumbuhan ekonomi sehingga pencapaian kesejahteraan akan semakin cepat didapat.
Secara Geostrategis, Provinsi Jambi memiliki keunggulan komparatif tersendiri. Di mana jarak menuju Pasar Internasiaonal menjadi faktor utama dari keunggulan tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan posisi Pantai Timur Provinsi Jambi yang merupakan titik interseksi menuju Asia Timur, Asia Barat dan Eropa.
Dalam konteks Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dimana Provinsi Jambi termasuk dalam Koridor Ekonomi I (Sumatera), maka arus barang dan jasa akan mengalami peningkatan yang sangan signifikan untuk masa yang akan datang. Guna menangkap peluang MP3EI dan Keunggulan Komparatif tersebut, Provinsi Jambi telah menetapkan Pantai Timur sebagai kawasan strategis Provinsi.
Selama tujuh tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan. Kecuali pada 2009 terjadi penurunan yang disebabkan dampak krisis glogal. Pada tahun 2011, kondisi perekonomian Provinsi Jambi menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu pada triwulan ke-3 tahun 2011 telah mencapai 9,1%. Diprediksi angka pertumbuhan ekonomi kita pada 2011, mencapai 8,2%.
Laju pertumbuhan PDRB tertinggi Provinsi Jambi dua tahun disumbang oleh sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik gas dan air bersih.
Berdasarkan kecenderungan-kecenderungan tersebut di atas, maka penataan ruang wilayah Provinsi Jambi bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah yang harmonis dan merata.Untuk mencapai tujuan tersebut maka kebijakan pertama yang akan dilaksanakan adalah pengurangan kesenjangan pembangunan dan perkembangan wilayah Barat, Tengah dan Timur melalui beberapa strategi.
Kebijakan kedua adalah pengembangan ekonomi sektor primer, sekunder dan tersier sesuai daya dukung wilayah, melalui strategi peningkatan.
Kebijakan ketiga adalah pengoptimalisasian pemanfaatan kawasan budidaya untuk mendukung pengembangan ekonomi deerah.
Kebijakan keempat adalah penetapan pusat-pusat kegiatan perkotaan untuk mendukung pelayanan sosial/ekonomi dan pengembangan wilayah, melalui pemantapan PKN Kota Jambi sebagai pusat orientasi wilayah menuju Metropolitan Jambi.
Kebijakan kelima adalah penetapan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam secara terpadu dengan provinsi yang berbatasan, melalui peningkatan pemantapan fungi kawasan lindung. Mempertahankan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya terbangun. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/TNI.
Saudara-saudara hadirin yang saya hormati, secara struktur ruang Provinsi Jambi, terdapat tiga hirarki pusat pelayanan di Provinsi Jambi yaitu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berada di Kota Jambi untuk melayani wilayah Provinsi Jambi serta wilayah Nasional serta mempunyai potensi sebagai pintu gerbang ke kawasan-kawasan Internasional. Pusat Kegiatan Nasional promosi (PKNp) yaitu pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari dapat ditetapkan sebagai PKN, yaitu Perkotaan Muara Bungo dan Perkotaan Sarolangun.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang meliputi Perkotaan Kuala Tungkal dan Perkotaan Muara Bulian. Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp) yang meliputi: Perkotaan Muara Sabak; Kota Sungai Penuh; Perkotaan Bangko; Perkotaan Sengeti; dan Perkotaan Muara Tebo. PKW di wilayah Tengah dikembangkan pada kegiatan produksi berbasis sektor primer dan sekunder dengan intensitas yang lebih tinggi untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. PKW di wilayah Barat dikembangkan dengan intensitas yang lebih tinggi pada kegiatan konservasi untuk keberlanjutan tapak ekologi dan pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Sedangkan PKW di wilayah Pantai Timur dikembangkan sebagai kawasan strategis Provinsi yang akan diarahkan sebagai pintu gerbang utama distribusi barang ekspor Provinsi terhadap wilayah pertumbuhan sub regional ASEAN. Hirarki terakhir adalah Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yaitu Ibukota Kabupaten dan Kota yang berfungsi sebagai pusat simpul jasa distribusi barang dalam satu wilayah kabupaten.
Untuk mendorong struktur ruang yang berkesinambungan dan memiliki keterkaitan jaringan antar simpul transportasi sesuai dengan sistem hirarki pelayanan, maka diciptakan jaringan aksebilitas yang merata di seluruh wilayah Provinsi Jambi khususnya menuju sentra produksi.
Selain itu direncanakan pula pembangunan jaringan angkutan Kereta Api Provinsi Jambi yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jaringan Kereta Api TransSumatera (Sumatera Railway) yang menghubungkan:
(a) Batas Sumatera Barat - Muara Bungo - Muara Tebo - Muara Tembesi - Muara Bulian - Jambi;
(b) Lubuk Linggau - Sarolangun - Bangko - Muara Bungo;
(c) Batas Sumatera Selatan - Tempino - Jambi - Sengeti - Merlung - Batas Riau;
(d) Muara Tembesi - Pauh - Sarolangun;
(e) Muara Tebo - Merlung - Kuala Tungkal; dan
(f) Jambi - Muara Sabak - Sungai Lokan.
Sedangkan rencana pengembangan sistem prasarana tranportasi laut di wilayah pantai timur Provinsi Jambi diprioritaskan pada pengembangan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Secara Umum pola ruang Provinsi Jambi dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona barat, tengah dan timur. Zona barat dialokasikan sebagai zona konservasi, zona tengah sebagai zona produksi dan zona timur sebagai zona distribusi atau outlet. Luas kawasan lindung di Provinsi Jambi adalah 1.653.352Ha, atau 30,94% dari luas areal Provinsi Jambi.
Kawasan strategis pada RTRW Provinsi Jambi adalah:
1) Kawasan strategis Nasional meliputi Kawasan Lingkungan Hidup Taman Nasional Kerinci Seblat, Kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas;
2) Kawasan strategis Provinsi Jambi yang terdiri dari Kawasan Muara Bulian - Jambi dan sekitarnya yang berfungsi untuk mendorong upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam yang ada dan mendukung pengembangan wilayah Metropolitan Jambi.
3) Kawasan strategis Perkotaan Jambi, Perkotaan Muara Bungo dan Perkotaan Sungai Penuh yang berfungsi untuk mendorong upaya optimalisasi Kota Jambi sebagai PKN dan mendukung pegembangan sektor perdagangan, jasa dan industri skala Nasional di Provinsi Jambi.
4) Kawasan strategis Pantai Timur Provinsi Jambi - kawasan Tungkal dan sekitarnya.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya meliputi Kawasan Wisata Sejarah Terpadu di Kabupaten Muaro Jambi dan Kawasan Permukiman Suku Anak Dalam terdapat di Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tebo dan Kabupaten Sarolangun. Sedangkan kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi berupa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) berada di Kabupaten Kerinci.
0 comments:
Post a Comment